Judul Buku :
9 Matahari
ISBN :
9789790225340
Penulis :
Adenita
Penerbit : Gramedia Widisarana
Indonesia
Tanggal Terbit :
05 November 2008
Jumlah Halaman :
376
Berat :
326 gram
Ukuran (mm) : 140 x 200
Harga :
Rp. 55.000,-
Sinopsis
Matari Anas memiliki cita-cita
menjadi seorang sarjana. Tujuan yang sederhana, tetapi perjalanan untuk menjadi
seorang Matari Anas S.Kom.
tidak semudah yang dibayangkan. Kesulitan ekonomi membuat gadis asal Jakarta
ini harus hidup penuh cobaan.
Berawal dari niatnya untuk melanjutkan kuliah,
Tari membujuk kakaknya untuk membantu dia mencari biaya kuliahnya. Sadar akan
kondisi keluarga yang berasal dari ekonomi rendah dan biaya kuliah yang
selangit, akhirnya dia nekat untuk meminjam uang dari sanak keluarganya untuk
membiayai dana awal kuliah. Dengan modal awal 6,5 juta, akhirnya Tari pergi
merantau ke Bandung untuk melanjutkan program ekstensi di Ilmu Komunikasi
Universitas Panaitan.
Hari-Hari dilalui perempuan ini dengan penuh
semangat, sampai akhirnya kebutuhan hidup yang semakin mendesak membuat dia
harus membagi dua fokusnya, antara kuliah dan bekerja. Disela-sela kuliahnya
dia menyempatkan diri untuk menjadi penyiar radio, lelah memang tapi tidak ada
pilihan lain untuk dapat melanjutkan hidup.
Selain bekerja sebagai penyiar, tari juga harus
meminjam uang kepada teman-temannya agar dapat tetap hidup. Tari sangat
menyadari kesulitan ekonomi yang dihadapi keluarganya, sehingga Tari tidak
berani untuk meminta kepada ibunya.
Awalnya Tari bisa menyesuaikan kehidupan kampus
dengan pekerjaannya, tapi lama kelamaan tari mulai kewalahan menghadapi siklus hidupnya
untuk tetap bisa hidup. Sampai akhirnya tari mulai sakit-sakitan dan sedikit
mengalami gangguan mental. Tapi beruntung dia punya teman-teman yang mengerti
dia, sehingga walaupun jauh dari orang tua, tari mendapatkan perawatan yang
memadai dari teman-teman beserta keluarganya.
Sampai akhirnya tari cuti kuliah selama 3
semester. Selama masa itu Tari mencari kegiatan lain agar Tari bisa lari
sejenak dari masalah yang dihadapinya. Dari situ dia banyak bergaul dengan
berbagai macam komunitas dan mendapatkan banyak teman baru dari pergaulannya.
Ditengah-tengah kesulitannya, Tuhan masih menolong
dengan cara mempertemukan Tari dengan dengan keluarga yang mengerti keadaan
tari. Uang kuliah Tari pun ditanggung sepenuhnya oleh keluarga temannya
tersebut. Sampai akhirnya tari masuk kuliah lagi dan
menyelesaikan gelar sarjananya.
Resensi
Novel 9 Matahari bertemakan
mimpi dan berlatarkan kota Bandung, kota yang penuh kreatifitas. Dalam novel
ini Matari memiliki sifat yang pantang menyerah. Matari juga seorang wanita
muda yang memiliki tekad yang kuat dalam menggapain mimpinya. Dalam perjalanan
menggapai impiannya Tari di dukung oleh kakaknya dengan penuh pengertian dan
sabar. Sementara ayahnya sangat keras dan keras kepala. Cerita dalam novel ini
beralur maju.
Novel 9 Matahari secara cerdas memberikan pencerahan dan membuktikan pada
siapapun yang berkeinginan mencari ilmu, berkemauan kuat, dan bersemangat,
Tuhan akan selalu membukakan jalan yang terbaik. Matari dengan
impian, keberanian, dan kegigihan, menyadarkan kita bahwa sukses adalah sebuah
pilihan. Sukses itu bukan milik orang mampu dan kaya. Dengan semangat
pembelajar, doa yang ikhlas, perencaanan yang matang, persaudaran yang luas,
dan komunikasi tanpa batas masa depan yang cerah akan dapat dicapai.
Melalui Matari, penulis seolah hendak membagi pengalaman pada kita semua
untuk selalu menang melawan situasi terburuk sekalipun. Membagi mimpi-mimpinya
yang sulit dan mengharukan. Melewati segenap ujian dan cobaan dengan sabar
hingga titian puncak kesuksesan berhasil dicapai. Kisah perjuangan Matari yang
menyentuh, membuktikan bahwa dengan mimpi, tekad yang kuat dan semangat sukses,
bisa kita raih sesulit apapun keadaanya.
Penulis dapat menyampaikan pesan moral yang cukup
baik. Pembawaannya pun dapat menghanyutkan pembaca. Dari segi konflik mungkin
agak sedikit monoton, tidak banyak letupan-letupan emosi yang muncul sehingga
dari awal hingga pertengahan cerita memunculkan kesan bosan untuk membacanya. Tetapi
setelah mencapai klimaksnya, alur cerita lebih mengalir dan letupan-letupan
emosi menjadi lebih terasa.
No comments:
Post a Comment